1. COMPASSION
3. COMPETENCE
Kata COMPASSION berasal dari bahasa latin "Compassio-onis" yang
artinya belas kasihan, hal ikut merasakan. COMPASSION berarti juga
turut merasakan beban penderitaan orang lain, bersama-sama memikul beban
penderitaan namun bangkit mengatasi penderitaan itu bersama-sama pula.
COMPASSION merupakan nilai spiritualitas yang dihidupi Bunda Elisabeth Gruyters pendiri Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus karena mengalami dan merasakan kasih Allah yang berbelarasa tanpa syarat. COMPASSION dapat diwujudkan melalui sikap peduli, solider dan rela berbagi dengan mereka yang lemah, miskin, menderita, dan tersisih tanpa membeda-bedakan sebagai sesama ciptaan Allah.
2. CELEBRATION
COMPASSION merupakan nilai spiritualitas yang dihidupi Bunda Elisabeth Gruyters pendiri Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus karena mengalami dan merasakan kasih Allah yang berbelarasa tanpa syarat. COMPASSION dapat diwujudkan melalui sikap peduli, solider dan rela berbagi dengan mereka yang lemah, miskin, menderita, dan tersisih tanpa membeda-bedakan sebagai sesama ciptaan Allah.
2. CELEBRATION
Secara harfiah Celebration berarti
perayaan khusus dalam menandai suatu peristiwa kehidupan. Sebagai orang
beriman seseorang dapat memaknai setiap peristiwa kehidupan sebagai
ungkapan syukur.
Celebration
merupakan nilai spiritualitas yang dihidupi oleh Bunda Elisabeth
Gruyters yang menaruh harapan yang kuat kepada Allah dan berdoa
terus-menerus serta melibatkan campur tangan Allah dalam hidupnya. Nilai
Celebration dapat dicapai dengan sikap rendah hati mensyukuri hidup
yang diselenggarakan serta mengandalkan campur tangan Tuhan dalam
seluruh hidupnya. Nilai Celebration yang perlu dibangun adalah
kegembiraan menghadapi realitas, berpikir positif dan optimis.
3. COMPETENCE
Kata Competence adalah bahasa inggris yang diserap dari bahasa latin "Competens-entis" yang berarti berkuasa, berwenang, cakap dan sanggup. Jadi yang dimaksud
dengan nilai Competence adalah suatu kesanggupan dan usaha tak kenal
lelah yang memiliki kecakapan, kecerdasan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Competence
merupakan nilai spiritualitas yang diperjuangkan Bunda Elisabeth
Gruyters sebagai tanggapan atas munculnya teror, penindasan, kekerasan,
pembunuhan dan wabah penyakit. Bunda Elisabeth menangkap keprihatinan
tersebut dan berupaya untuk melindungi dan membela harkat dan martabat
manusia, khususnya anak-anak miskin dan terlantar dengan tujuan
membangun dasar baik dalam batin mereka, memberikan pelajaran agama
Kristen, menjahit, berdoa serta memberikan dorongan kearah semangat
hidup yang suci.
Pendidikan
yang diperjuangkan Bunda Elisabeth mencakup aspek kecerdasan spiritual,
rasional, emosional, social dan daya juang. Nilai Competence yang perlu
dibangun adalah kemandirian belajar dan sikap ilmiah.
4. CONVICTION
4. CONVICTION
Conviction berarti pendirian,
keyakinan. Orang yang memiliki nilai Conviction adalah orang yang
belajar untuk menghayati prinsip-prinsip kehidupan dengan keteguhan dan
berusaha untuk melaksanakan secara konsisten didalam segala aspek
kehidupan. Dengan nilai ini, orang berusaha mengisi kehidupan
berdasarkan keyakinan-keyakinan sebagai suatu kebenaran dan bertahan
dengan kesabaran untuk mewujudkan dalam kehidupan.
Conviction
merupakan nilai spiritualitas yang diperjuangkan Bunda Elisabeth
Gruyters ketika ia berupaya dan berjuang merawat dan mendidik anak-anak
miskin yang jumlahnya semakin bertambah. Meskipun dukungan dari
masyarakat sekitar terhadap upayanya sangat sedikit, Bunda Elisabeth
tidak menyerah. Dengan kesabaran dan susah payah ia terus bekerja keras
karena memiliki keinginan yang besar untuk maju, serta kesanggupan untuk
menderita dan berdiam diri, penuh kesabaran dan kegembiraan serta
keberanian yang tangguh.
5. CREATIVITY
Creativity adalah kemampuan
seseorang untuk berdaya cipta, yaitu kemampuan memasukkan hal-hal baru
yang eksploratif dalam hal penjelajahan alam pikir untuk menambah
pengetahuan sebanyak mungkin.
Creativity
merupakan nilai spiritualitas yang diperjuangkan oleh Bunda Elisabeth
yang memandang bahwa hidup akan menjadi indah jika manusia mengembangkan
daya kreatifnya. Manusia selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan
hidup dan harus dikembangkan secara benar, bijaksana dan bermakna bagi
pengembangan manusia, pelayanan terhadap sesama beserta seluruh alam
semesta sebagai ungkapan syukur atas anugerah Tuhan.
6. COMMUNITY
Community berasal dari bahasa latin "Communitas-atis"
berarti persekutuan, persaudaraan, perkumpulan. Jadi yang dimaksud
dengan keutamaan Community adalah semangat untuk membangun persaudaraan
sejati, kesetaraan, keberbedaan bukan menjadi pemecah belah melainkan
saling memperkaya satu sama lain.
Manusia
selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial, manusia perlu menjalin relasi yang seimbang, bukan hanya
dengan sesama melainkan juga dengan lingkungan dan alam sekitar.
Sekolah
Tarakanita mempunyai tugas dalam menciptakan lingkungan paguyuban yang
dijiwai semangat kebebasan dan cinta kasih serta membantu tunas muda
mengembangkan pribadi dan seluruh potensinya. Nilai Community yang perlu
dibangun adalah perhatian, penghargaan, dukungan, ramah, sopan, lemah
lembut, penerimaan, persahabatan, keterbukaan, nyaman dan aman,
keterlibatan, musyawarah dan rekonsiliasi.